Kamis, 14 Juni 2012

Cara Mengukur Tekanan Darah


Pengertian.
Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tahanan pembuluh darah perifer) dengan menggunakan sfigmanometer.
Tujuan.
Mengetahui keadaan hemodinamik klien dan mengetahui keadaan kesehatan klien secara umum.
Dilakukan Pada.
Setiap klien yang baru dirawat.
Setiap klien secara rutin.
Klien sesuai kebutuhan.
Persiapan alat.
Baki berisi :
Stotoskop.
Sfigmanometer air raksa atau aneroid dengan balon udara dan manset.
Kapas alcohol dalam tempatnya.
Bengkok.
Buku catatan dan alat tulis.
Prosedur Pelaksanaan.
·         Bawa alat ke dekat klien.
·         Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya.
·         Cuci tangan.
Menghilangkan mikroorganisme untuk menghindari penyebarannya terhadap klien.
·         Atur posisi klien : duduk atau berbaring dengan nyaman, lengan disokong setinggi jantung, dan telapak tangan menghadap ke atas.
Pengaturan posisi dapat memudahkan penempatan manset. Posisi lengan di atas jantung akan menyebabkan pengukuran rendah yang salah.
·         Buka pakaian yang menutupi lengan atas.
Memastikan ketepatan letak manset.
·         Palpasi arteri brakhialis dan tempatkan manset 2,5 cm di atas sisi denyut arteri brakhialis.
Stetoskop akan diletakkan di atas arteri tanpa menyentuh manset.
·         Pusatkan anak panah yang tertera pada manset kea rah arteri brakhialis dan lipatkan manset pada lengan atas secara rapid an tidak ketat.
Penempatan manset yang longgar akan menyebabkan pengukuran tinggi yang salah.
·         Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang mata dan perawat berdiri tidak lebih dari 1 meter jauhnya.
Mencegak ketidaktepatan pengukuran air raksa.
·         Palpasi arteri brakhialis sambil memompa manset sampai tekanan 30 mmHg di atas titik hilangnya denyt arteri. Perlahan kempiskan manset perhatikan sampai denyut nadi teraba (sistolik palpasi).
Mengidentifikasi perkiraan tekanan sistolik dan menentukan titik pengembangan maksimal untuk pembacaan akurat. Mencegah kesenjangan auskultasi.
·         Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama 30 detik.
Mencegah kongesti vena pengukuran tinggi yang tidak akurat.
·         Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa.
bersiap mendengarkan denyutan nadi perifer.
·         Cari kembali arteri brakhialis dan tempatkan diafragma stetoskop di atasnya.
Penempatan stetoskop memastikan menerima bunyi optimum. Bunyi yang salah dapat mengakibatkan pengukuran yang salah.
·         Tutup kantong pemompa tekanan darah searah putaran jarum jam sampai kencang.
Mencegah kebocoran udara saat pengembangan manset.
·         Pompa manset sampai tekanan 30 mmHg di atas hasil palpasi sistolik klien.
Memastikan ketepatan pengukuran sistolik.
·         Buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan air raksa turun rata-rata 2-3 mmHg per detik.
Penurunan air raksa yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat menyebabkan pengukuran yang salah.
·         Perhatikan titik pada manometer saat bunyi pertama jelas terdengar.
Bunyi korotkoff menandakan tekanan sistolik.
·         Lanjutkan membuka katup secara perlahan sampi titik hilangnya bunyi.
Bunyi korotkoff ke-empat sebagai tekanan diastolic pada orang dewasa.
·         Kempiskan manset dengan cepat dan total.
Pengembangan yang terus-menerus dapat menyebabkan aklusi arteri dan mati rasa serta kesemutan pada lengan klien.
·         Jika prosedur akan diulang tunggu selama 30 detik.
Mencegah kongesti vena dan mencegah pembacaan tinggi yang salah.
·         Buka manset dan lipat serta simpan dengan baik.
Pemeliharaan yang tepat terhadap alat mempengaruhi keakuratan instrument dan mencegah kerusakan alat.
·         Tutup lengan atas dan bantu klien mengatur posisi yang diinginkan.
Mempertahankan kenyamanan klien.
·         Desinfeksi bagian telinga (ear piece) stetoskop dan bagian diafragma stetoskop dengan kapas alcohol.
Mengontrol penyebaran mikroorganisme bila perawat saling bergantian memakai stetoskop.
·         Informasikan hasil pemeriksaan kepada klien.
Meningkatkan partisipasi dalam perawatan klien.
·         Mencuci tangan.
·         Dokumentasi hasil tindakan pada catatan perawatan.

REFERENSI
Sumber Data              : Buku Keperawatan.
 Judul Buku                  : Keterampilan dan Prosedur Laboratorium
                                        Keperawatan Dasar
 Pengarang                  : Ns. Eni Kusyati, S.Kep, dkk.
 Penerbit                      : Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Sumber Gambar        : Google.com
 Halaman                      : 46 - 49
 Tahun                           : 2006




Read More
Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.

© Share Of Science, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena