Ada beberapa Macam hormon yang dihasilkan tubuh, antara lain akan dijelaskan pada bagan tabel berikut ini.
KELENJAR
|
HORMON
|
KERJA
HORMONE DAN KELENJAR TARGET
|
Hipofise
v
Lobus
anterior
v
Lobus
posterior
v
Thyroid
v
Parathyroid
Adrenal
v
Korteks
v
Medulla
v
Ovarium
v
Testis
v
Pancreas
(Pulau-pulau langerhans)
|
ü
Growth
Hormon (GH)
ü
Prolaktin
ü
Thyrotropic
hormone (TSH)
ü
Gonadotropic
hormone (LH dan FSH)
ü
Adrenocortocotropic
hormone (ACTH)
ü
Melanosit
stimulating hormone (MSH)
ü
Antiduiretic
hormone (ADH dan vasopressin)
ü
Oksitosin
ü
Thyroksin
(T4)
ü
Triidothyronin
(T3)
ü
Thyrocalsitonin
(TCT)
ü
Parathohormon
(PTH)
ü
Glukokortiroid
(kortisol)
ü
Mineralokortikoid
(adosteron)
ü
Androgen
(hormone pria)
ü
Epinefrin
(adrenalin) (80%) Nororepinefrin (20%)
ü
Estrogen
dan progestron
ü
Testosterone.
ü
Insulin
ü
Glucagon
somatotastin
|
ü
Merangsang
pertumbuhan jaringan tubuh dan tulang.
ü
Merangsang
pertumbuhan jaringan payudara dan laktasi.
ü
Merangsang
kelenjar tiroid.
ü
Mempengaruhi
pertumbuhan, maturitas, dan fungsi organ seks sekunder dan primer.
ü
Merangsang
pembentukan steroid oleh korteks adrenal.
ü
Dapat
merangsang korteks adrenal; dapat mempengaruhi pigmentasi.
ü
Meningkatkan
reabsorbsi air oleh tubulus distal dan tubulus kodedokus ginjal. Sehingga menurunkan
haluaran urin.
ü
Merangsang
pengeluaran asi dari alveoli payudara ke dalam duktus; merangsang kontraksi
uterus, kemungkinan terlibat dalam transfer sperma dalam traktus reproduksi
wanita.
ü
Meningkatkan
aktifitas metabolic pada hamper semua sel; merangsang sebagian besar aspek metabolisme
lemak, protein dan karbohidrat.
ü
Meningkatkan
serum kalsium dan menurunkan kadar fosfat; efek berlawanan dari PTH.
ü
Meningkatkan
kadar kalsium dan menurunkan kadar fosfat; meningkatkan resorbsi tulang.
ü
Meningkatkan
katabolisme karbohidrat, protein dan lemak; meningkatkan kepekaan jaringan
terhadap hormone lain.
ü
Cenderung
untuk meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium.
ü
Mengatur
karakteristik seks sekunder tertentu.
ü
Semua
kortikoid penting untuk pertahanan terhadap stress dan cedera.
ü
Meningkatkan
tekanan darah; mengubah glikogen menjadi glukosa ketika dibutuhkan otot untuk
energy; meningkatkan frekwensi jantung; meningkatkan kontraktilitas jantung;
mendilatasi bronkiale.
ü
Merangsang
perkembangan karakteristik seks sekunder; berpengaruh terhadap penyembuhan
setelah menstruasi.
ü
Penting
untuk dapat berfungsinya organ reproduktif pria; merangsang karakteristik
seks sekunder pria.
ü
Meningkatkan
metabolism karbohidrat, protein, dan lemak; sehingga menurunkan kadar glukosa
darah.
ü
Memobilisasi
simpanan glikogen, dengan demikian meningkatkan kadar glukosa darah.
ü
Menurunkan
sekresi insulin, glucagon, pertumbuhan hormone, dan beberapa hormone gastrointestinal
(gastrin, sekretin)
|
REFERENSI
|
Sumber
Data : Buku Keperawatan.
Judul
Buku
: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin
Pengarang : Hotma Rumahorbo, Skp.
Penerbit
: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Sumber
Gambar : Google.com
Halaman
: 7 - 8
Tahun
: 1999
|
0 komentar:
Posting Komentar