Kamis, 19 April 2012

Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

A.   Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

Terdapat tiga ion penting dalam elektrofisiologi sel otot jantung yaitu :
1.     Kalium
2.     Natrium
3.     Kalsium
Terdapat beribu-ribu kanal ion yang merupakan jalan utama untuk ion dapat berdifusi, dan kanal-kanal tersebut relative spesifik terhadap ion-ion tertentu. Contohnya kanal natrium akan lebih utama dilalui oleh ion natrium (Na+), kanal kalsium lebih utama akan dilalui oleh ion kalsium (Ca++) dan begitu juga dengan kanal kalium lebih utama akan dilalui oleh ion Kalium (K+). Terbuka dan tertutupnya pintu gerbang dari kanal-kanal ion tersebut tergantung dari pada kondisi transmembran.

Pada saat kanal tersebut terbuka maka ion akan mengalir melalui membrane menurut perbedaan konsentrasi gradiennya, yaitu mengalir dari konsentrasi yang tinggi menuju ke konsentrasi yang rendah.
Dalam keadaan istirahat sel otot jantung, permukaan luarnya hanya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan negative.
Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan disebut depolarisasi, setelah sel depolarisasi maka akan terjadi pengembalian muatan ke keadaan semula yang disebut repolarisasi, dan seluruhnrangkaian proses tersebut dinamakan aksi potensial.

Aksi potensial terdiri dari 5 fase, antara lain adalah :
1.     Fase 0.
Merupakan fase depolarisasi, adalah penanjakan pertama dari potensial istirahat (Resting potensial) sebagai akibat dari masuknya natrium secara tiba-tiba ke dalam sel.
2.     Fase 1.
Adalah fase repolarisasi singkat yang terjadi sesaat setelah fase 0. Fase ini disebabkan karena tertutupnya kanal natrium secara tiba-tiba dan keluarnya kalium dari dalam sel.
3.     Fase 2.
Adalah fase plateu dalam aksi potensial, fase ini terjadi secara perlahan-lahan sebagai akibat masuknya kalsium ke dalam sel dan fase ini sangat penting untuk mengatur kontraksi jantung.
4.     Fase 3.
Adalah repolarisasi lebih lanjut setelah fase 2. Fase ini terjadi karena tertutupnya kanal kalsium dan keluarnya kalium dari dalam sel, sehingga mengurangi muatan positif di dalam sel.
5.     Fase 4.
Adalah fase di antara kedua potensial aksi. Pada fase ini terjadi redistribusi ion-ion ke keadaan sel istirahat, dimana bagian dalam sel bermuatan negative dan bagian luar bermuatan positif.

  B.   Humum Dasar Goldberg.
EKG merupakan aktifitas bioelektrik jantung dengan sepasang electrode, yaitu satu electrode positif (Anode)dan satu electrode negative (Katode).
Ada tiga hokum dasar EKG dari Goldberg yang perlu diketahui :
1.     Arus depolarisasi jantung yang menuju ke electrode positif atau maninggalkan electrode negative akan menimbulkan defleksi positif.
2.     Arus depolarisasi jantung yang menuju ke electrode negatif atau maninggalkan electrode positif akan menimbulkan defleksi negatif.
3.     Arus depolarisasi jantung yang berjalan tegak lurus terhadap sumbu antara dua electrode menumbulkan defleksi yang bifasik.


REFERENSI
Sumber Data               : Buku EKG.
Judul Buku                  : Cara Praktis Membaca Elektrokardiogram (EKG)
Pengarang                   : Ns. Chuchum Sumiarty, Skep.
Penerbit                       : Surya Gemilang
Sumber Gambar          : Google.com
Halaman                      : 12 - 15
Tahun                          : 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.

© Share Of Science, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena