Selasa, 17 April 2012

Konsep Manusia


Manusia dapat ditinjau dari 2 sudut pandang, yaitu manusia sebagai mahluk holistic dan manusia sebagai sistem. 

A.    Manusia sebagai mahluk holistik.
Manusia sebagai mahluk holistik merupakan mahluk yang utuh atau paduan dari unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
a.    Sebagai mahluk biologis, manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya mulai dari lahir, tumbuh kembang hingga meninggal.
b.  Sebagai mahluk psikologis manusia memiliki struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan  dan kemampuan berfikir serta kecerdasan.
c.   Sebagai mahluk social manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi oleh kebudayaan serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.
d.    Sebagai mahluk spiritual manusia memiliki keyakinan. Pandangan hidup dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.

B.     Manusia sebagi sistem.
Manusia sebagi sistem terbagi atas sistem adaptif, personal, interpersonal dan sosial.
a.   System adaptif merupakan system perubahan individu sebagai respon terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan.
b.     Sebagai system personal manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang.
c.    Sebagai interpersonal manusia dapat berinteraksi berperan dan berkomunikasi terhadap orang lain
d.   Sedangkan sebagai sistem sosial manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat maupun dalam lingkungan pekerjaan.

C.     Hemostasis dan Hemodinamik.
a.       Hemostasis.
Hemostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi bebagai kondisi yang dialaminya. Proses hemostasis dapat terjadi apabila tubuh mengalami stress, yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Hemostasis adalah suatu proses pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar yang terjadi secara terus-menerus.
Hemostasis terdiri dari hemostasis fisiologis dan psikologis. Hemostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh system endokrin dan system sraf otonom. Proses hemostasis fisiologis terjadi melalui 4 cara berikut.
1.   Pengaturan diri. System ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat, contohnya pada proses pengaturan fungsi organ tubuh.
2.    Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi di dalamnya. Misalnya, ketika secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah kapiler akan mengalami konstriks dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tubuh tetap stabil; peningkatan pupil untuk meningkatkan fungsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh; dan peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh.
3.   Umpan balik negatif. Proses in merupakan penyimpangan dari proses normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpamngan yang terjadi
4.  Umpan balik untuk mengoreksi keseimbangan fisiologis. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia, akan terjad proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke seluruh sel tubuh.
Hemostasis fisiologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini di dapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta pengaruh dari norma dan kultur masyarakat. Contoh hemostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri, seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca, dan lain-lain.
Jadi proses hemostasis pada intinya adalah keseimbangan dalam tubuh.
b.      Hemodinamik
Hemodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Pada tahap ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungannya agar mampu mempertahankan hidupnya.
Proses hemodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkunganya yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses hemodinamik ini terdapat beberapa prinsip berikut.
Ø  Prinsip integritas. Yaitu prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena terjadi interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi.
Ø  Prinsip resonansi. Yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekwensinya selalu bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkunganya.
Ø  Prinsip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

REFERENSI
Sumber Data               : Buku Keperawatan.
Judul Buku                  : Pengantar Kenutuhan Dasar Manusia (Jilid 1).
Pengarang                   : A. Aziz Alimun H.
Penerbit                      : Salemba Medika
Sumber Gambar          : Google.com
Halaman                      : 2 - 4
Tahun                          : 2006

0 komentar:

Posting Komentar

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.

© Share Of Science, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena